Pedagang Kecil Lampung Harap Demo 1 September Tetap Damai Dan Tidak Rusuh

GridArt_20250901_121916066

BANDAR LAMPUNG – Massa dari berbagai aliansi dan mahasiswa akan menggelar aksi di Gedung DPRD Provinsi Lampung pada Senin, 1 September 2025. Salah satu isu utama adalah kenaikan tunjangan dewan yang fantastis, beserta beberapa poin kebijakan lainnya.

Namun bagi pedagang kecil, yang lebih penting adalah bagaimana dapur mereka tetap bisa mengepul.

Berdasarkan pantauan media ini di sejumlah pasar di Bandarlampung pada Minggu pagi (H-1 aksi), suasana masih ramai seperti biasa. Pedagang sibuk menawarkan dagangan, sementara aroma bumbu dapur bercampur dengan hiruk-pikuk kendaraan yang lalu lalang.

Di balik keriuhan itu, perbincangan tentang aksi besar esok hari tetap hangat.

“Demo boleh saja, itu hak rakyat. Tapi harapan kami, jangan sampai rusuh. Kalau sampai anarkis, yang rugi tetap kami juga. Pembeli takut datang ke pasar, dagangan tidak laku,” ujar Budianto, pedagang bakso keliling.

Ia mengaku memahami maksud para pendemo, namun berharap aksi tetap fokus pada tuntutan dan tidak keluar jalur.

“Jangan mau diprovokasi. Kalau fasilitas umum rusak, yang kena dampak tetap rakyat kecil. Semoga pemerintah bisa mendengar suara rakyat tanpa ada korban,” tambahnya.

Harapan serupa datang dari Sugiyanti, pedagang warung soto di depan Kantor Kajati Lampung.

“Besok meskipun ada demo, saya tetap berjualan. Rezeki harus dicari, tidak bisa menunggu. Semoga tidak ada keributan. Yang kami butuhkan sebenarnya perhatian pemerintah pada perekonomian rakyat kecil seperti kami,” ungkapnya.

Pedagang kecil menekankan dampak langsung kerusuhan: pembeli enggan keluar rumah, distribusi barang terganggu, dan pasar sepi.

“Kalau ribut, semua nanti kena dampak. Saya berdoa semoga demonya tetap damai. Karena bagi kami, satu hari tanpa jual beli berarti satu hari tanpa penghasilan,” tutup Budianto.(Tim-Red)

 

Editor : BAMBANG.S.P|BENSORINFO.COM