Merah Putih Bukan Sekadar Bendera Pusaka Republik Indonesia
Foto. : Ilusstrasi
Bandar Lampung – Setiap peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia, Bendera Merah Putih selalu menjadi pusat perhatian. Namun, bendera ini bukan sekadar simbol seremoni, melainkan pusaka yang menyimpan sejarah panjang, darah perjuangan, serta doa rakyat Indonesia.
Makna di Balik Warna
Merah melambangkan keberanian, pengorbanan, dan darah para pejuang yang tumpah di medan pertempuran. Warna merah adalah bukti nyata pengorbanan.
Sementara putih mencerminkan kesucian hati, doa, dan harapan rakyat untuk hidup merdeka. Ia adalah simbol keikhlasan sekaligus pengingat bahwa kemerdekaan lahir dari keteguhan hati seluruh bangsa.
Simbol Persatuan
Kini, 80 tahun setelah kemerdekaan, Merah Putih tetap berkibar dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Rote. Bendera ini menjadi lambang persatuan 270 juta jiwa yang berbeda suku, agama, bahasa, dan budaya.
Di bawah naungan Merah Putih, tidak ada sekat perbedaan. Yang ada hanyalah satu identitas bersama: Indonesia.
Merah Putih di Era Modern
Tantangan bangsa memang berubah. Jika dulu musuh datang dengan senjata dan penjajahan, kini tantangan hadir dalam bentuk kemiskinan, ketidakadilan, perpecahan, dan derasnya arus globalisasi.
Merah Putih mengingatkan, keberanian (merah) dan kesucian hati (putih) harus menjadi dasar langkah bangsa untuk maju. Mengibarkan bendera bukan hanya bagian dari upacara, tetapi juga janji untuk menjaga tanah air dari segala bentuk pengkhianatan, kapan pun dan oleh siapa pun.
Nafas Rakyat Indonesia
Bagi petani di sawah, nelayan di laut, buruh di pabrik, hingga pelajar di sekolah, Merah Putih adalah alasan untuk tidak menyerah.
Ia tidak hanya berkibar di tiang bambu atau besi, tetapi juga hidup di dada setiap rakyat yang bekerja, berjuang, dan berkorban demi Indonesia.
Semangat yang Tak Pernah Pudar
HUT ke-80 kemerdekaan menjadi pengingat bahwa Merah Putih bukan sekadar bendera pusaka, melainkan identitas dan panggilan jiwa bangsa.
Selama Merah Putih masih berkibar, Indonesia akan terus berdiri tegak dan melangkah menuju cita-cita besar: Indonesia Emas 2045.
Bendera boleh kusut atau lusuh, tetapi semangat yang dikandungnya tidak akan pernah pudar. Sebab Merah Putih adalah kita, dan kita adalah Indonesia.
Penulis : BAMBANG. S. PRASETYA,S.E






