Hampir 90 Persen Siswa SMP Lampung Gagal TKA, DPRD Soroti Sistem Penilaian

FAUZI HERI

Bandar Lampung – Rendahnya hasil Tes Kemampuan Akademik (TKA) siswa SMP yang mengikuti seleksi masuk SMA unggulan di Provinsi Lampung menuai sorotan serius dari anggota DPRD Lampung.

Anggota Fraksi Gerindra DPRD Provinsi Lampung, Fauzi Heri, menilai adanya ketidaksesuaian antara nilai TKA yang rendah dengan nilai rapor yang tinggi sebagai indikasi persoalan dalam sistem penilaian di jenjang SMP.

“Jika hasil TKA rendah, sementara nilai rapor tinggi, maka sistem penilaian siswa di sekolah asal perlu dievaluasi. Rapor memang memuat aspek kognitif, keterampilan, dan sikap, namun dalam konteks seleksi akademik, aspek kognitif seharusnya lebih diprioritaskan,” ujar Fauzi.

Sebelumnya, sebanyak 3.863 siswa yang lolos administrasi jalur prestasi mengikuti TKA pada 11–12 Juni 2025. Namun, mayoritas peserta justru memperoleh nilai rendah. Data Dinas Pendidikan Provinsi Lampung menunjukkan hanya 10,34 persen siswa meraih skor di atas 50, sedangkan 89,66 persen atau 3.533 siswa mendapat nilai di bawah 50.

Fauzi menyebut kondisi ini sangat memprihatinkan, mengingat materi TKA mencakup pelajaran umum seperti Matematika, Bahasa Inggris, dan muatan lokal yang sudah diajarkan di tingkat SMP.

“Kalau nilainya fantastis di rapor, mestinya hasil TKA juga mencerminkan itu. Tapi kenyataannya, sebagian besar justru gagal melewati ambang batas nilai akademik,” ujarnya.

Fauzi mengingatkan para guru dan sekolah untuk menjunjung tinggi prinsip kejujuran dan objektivitas dalam penilaian. Menurutnya, sistem zonasi yang mewajibkan transkrip nilai tidak boleh dijadikan alasan memberikan nilai tinggi tanpa dasar kompetensi yang jelas.

“Jangan sampai sekolah berlomba menciptakan nilai tinggi hanya demi meloloskan siswa ke sekolah unggulan, tapi mengabaikan kualitas akademik yang sesungguhnya,” tegas Fauzi.

Ia berharap hasil ini menjadi bahan evaluasi bagi Dinas Pendidikan dan seluruh pemangku kepentingan pendidikan di Lampung untuk memperkuat standar penilaian di tingkat sekolah dasar dan menengah pertama. (IFFAH)