Guyub di Tengah Aksi: Gubernur, Pangdam, dan Kapolda Lampung Duduk Lesehan Bersama Mahasiswa

Bandar Lampung – Ribuan mahasiswa dan elemen masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Lampung Melawan menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Provinsi Lampung, Senin (1/9/2025).
Suasana yang awalnya riuh oleh teriakan protes, berubah mencair ketika Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, Pangdam XXI/Raden Intan Mayjen TNI Kristomei Sianturi, serta Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika turun langsung menemui massa.
Momen menjadi lebih hangat saat ketiganya memilih duduk lesehan di jalan bersama mahasiswa. Hadir pula Ketua DPRD Lampung Ahmad Giri Akbar, tokoh agama, dan tokoh adat. Dialog terbuka pun berlangsung.
10 Tuntutan Mahasiswa
Dalam kesempatan itu, mahasiswa menyampaikan 10 tuntutan utama kepada pemerintah dan DPR, yakni:
- Mendesak pengesahan RUU Perampasan Aset.
- Pemangkasan gaji dan tunjangan anggota DPR sebagai bentuk efisiensi dan moralitas.
- Peningkatan kesejahteraan dosen dan guru di seluruh Indonesia.
- Mendesak Presiden Prabowo untuk memecat menteri-menteri yang bermasalah.
- Mendesak partai politik melakukan restrukturisasi kader bermasalah di eksekutif maupun legislatif.
- Reformasi total Polri.
- Mengadili pelaku pembunuhan Affan Kurniawan serta mengevaluasi kinerja Polda Lampung.
- Menolak RKUHAP.
- Menolak efisiensi anggaran pada sektor pendidikan dan kesehatan.
- Menghentikan penggunaan pajak rakyat untuk menindas rakyat, serta melaksanakan reforma agraria sejati, termasuk pembebasan lahan untuk petani di Anak Tuha.
Respons Pejabat Daerah
Gubernur Rahmat menyampaikan apresiasinya atas aksi yang berlangsung damai.
“Terima kasih adik-adik mahasiswa yang telah menyuarakan aspirasi dengan tertib. Kami turun ke sini untuk mendengarkan semuanya,” ucapnya.
Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika menambahkan permohonan maaf atas insiden di Jakarta yang menewaskan seorang pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, akibat terlindas kendaraan taktis Brimob.
“Atas nama Polda Lampung, saya memohon maaf kepada masyarakat atas peristiwa itu. Kami berkomitmen berbenah dan memberi ruang penuh bagi pengusutan kasus tersebut agar jelas di mata publik,” tegasnya.
Pernyataan itu disambut tepuk tangan meriah dari ribuan massa aksi.
Sekitar pukul 14.00 WIB, demonstrasi ditutup dengan tertib. Massa membubarkan diri setelah dialog berakhir, meninggalkan kesan bahwa suara rakyat bisa sampai ke telinga pejabat bila disampaikan dengan damai.
Editor : Bambang.S.P|BENSORINFO.COM